Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Inspiratif Muslimah Ummu Waraqah Binti Abdillah

pic: pexel.com

Kisah Ummu Waraqah binti Abdillah

    Beliau adalah putri dari Abdullah bin al-Haris bin Uwaimar bin Naufal al-Anshariyyah. Beliau dikenal dengan kuniyah Ummu Waroqoh binti Abdullah atau dikenal dengan Ummu Waroqoh binti Naufal, dinisbahkan pada kakeknya. Beliau termasuk wanita yang mulia dan paling mulia di zamannya. Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam telah mengunjungi beliau beberapa kali dan beliau menjulukinya dengan gelar Asy-Syahidah.

    Ummu Waraqah bintu Abdillah bin al-Harits bin ‘Uwaimir bin Naufal al-Anshariyah atau yang lebih dikenal dengan nama Ummu Waraqah bintu Naufal termasuk golongan pertama masuk Islam, ia masuk Islam saat pertama mendengarnya dengan ikhlas dan tanpa ragu-ragu. Selama hidupnya Beliau turut mengumpulkan Alquran al-Karim, banyak meriwayatkan hadits-hadits. Waraqah pandai membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an dengan baik sehingga menjadi imam bagi muslimah dirumahnya yang sekaligus dijadikan sebagai masjid. Ummu Waraqah binti Abdillah adalah Syahidah yang dibunuh oleh dua budaknya di dalam Rumahnya sendiri.

Masuk islamnya Ummu Waraqah binti Abdillah

    Ketika intimidasi kepada sahabat-sahabat Rasulullah SAW semakin menjadi-jadi di Mekah, atas perintah Allah SWT, Rasulullah SAW mengizinkan mereka hijrah ke Madinah. Dan beliaupun segera menyusul kesana. Kehadiran beliau SAW yang membawa risalah agung tersebut, sudah dinanti-nanti oleh masyarakat Madinah yang berhati bersih dan ikhlas. Salah satu di antaranya adalah Waraqah binti Al Harits. Ia masuk Islam sejak pertama kali mendengarnya dan banyak meriwayatkan hadits-hadits. Maka layak masuk dalam kafilah assabiquunal awwaluun, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah At Taubah : 100,

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Alloh dan Alloh menjadikan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai didalamnya. Mereka kekal didalamnya selama-0lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”

Syukur dan Takbir sambut kedatangan Nabi Muhammad SAW

    Imam Ibnul Qayyim berkata, “Gema syukur dan takbir terdengar nyaring di seluruh pelosok kampung Bani ‘Amr bin ‘Auf. Takbir bergema di mana-mana, sebagai ungkapan rasa syukur. Penduduk Yatsrib serempak keluar dari rumah masing-masing untuk menyambut kedatangan Rasulullah SAW dan mengucapkan shalawat sebagaimana yang diajarkan beliau SAW. Mereka berdiri berjajar mengitari beliau, sementara beliau SAW tampak sangat tenang, dan wahyupun turun kepadanya,

" . . .Maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.“ ( QS.At Tahrim: 4)

Hari itu merupakan hari yang paling meriah yang dialami warga Madinah sepanjang sejarah.

    Setelah sholat Jum’at Rasulullah SAW masuk ke kota Yatsrib, yang sejak hari itu dirubah namanya menjadi kota Madinah. Ummu Waraqah termasuk salah seorang penduduk kota Madinah yang sangat bersyukur dan berbahagia dengan kehadiranNabi Muhammad SAW. Kebahagian itu merasuk kerelung-relung hatinya. Karena kepribadian beliau SAW sudah lama didengar, dan risalahnya telah lama diimani.

Mukminah ahli ibadah

    Hidayah Allah Ta'ala menembus relung hatinya yang terdalam. Imanpun menghujam kokoh dalam batinnya. Ummu Waraqah berbai’ah kepada Rasulullah SAW. Sejak saat tu, ia mulai menekuni ayat-ayat Allah ‘Azza wa Jalla dengan sungguh-sungguh. Waraqah tidak hanya pandai membacanya, melainkan juga memahami dan menghafalnya dengan baik.

    Lebih dari itu, Ummu Waraqah pun berusaha menghimpun dan menuliskannya pada tulang, kulit, pelepah kurma dan lain-lain. Ia berhasil menghimpun ayat-ayat Allah 'Azza wa Jalla yang turun di rumahnya waktu itu. Setelah Rasulullah SAW wafat, dan Abu Bakar ra berencana menghimpun Al Qur’an, Ummu Waraqah ditunjuk Khalifah untuk menjadi salah seorang rujukan penting bagi Zaid bin Tsabit sebagai pelaksana proyek.

Ummu Waraqah di mata Rasulullah SAW

    Rasulullah SAW sangat menghormati Ummu Waraqah. Beliau kerap berkunjung ke rumahnya sebagai bentuk penghormatan. Beliau SAW juga mengangkat seorang muazin yang sudah lanjut usia khusus untuknya. Atas saran Rasulullah SAW yang sangat memahami kebersihan dan kejernihan hatinya, Ummu Waraqah menjadikan rumahnya sebagai masjid. Dan ia sebagai imam khusus bagi kaum muslimah.

    Beliau radhiallahu ‘anha adalah seorang wanita yang memiliki ghirah tinggi terhadap Islam dan bercita-cita untuk mati syahid di jalan Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu beliau tidak terhalang untuk berjihad bersama kaum Muslimin dan mendapatkan pahala Mujahidin. Tatkala Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam hendak berangkat perang Badar, Ummu Waroqoh berkata kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah izinkanlah aku berangkat bersama anda, sehingga aku dapat mengobati orang-orang yang terluka di antara kalian, merawat orang yang sakit di antara kalian dan agar Allah mengaruniai diriku syahadah.”

    Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam turut mengumpulkan al-Qur’anul Karim, dan beliau adalah seorang wanita yang ahli dalam membaca al-Qur’an. Oleh karena itulah Nabi memerintahkan beliau agar menjadi imam bagi para wanita di daerahnya. Dan Rasulullahshalallahu ‘alaihi wa sallam menyiapkannya seorang muadzin bagi beliau.

    Disebutkan dalam al-Musnad dan as-Sunan dari hadits Abdurrahman bin Kholad dari Ummu Waroqoh mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi beliau di rumahnya, kemudian memberikan seorang muadzin untuknya. Abdurrahman berkata, “Aku melihat muadzin tersebut seorang laki-laki yang sudah tua.”

    Begitulah, jadilah rumah Ummu Waroqoh radhiallahu ‘anha sebagai rumah Allah yang di sana ditegakkan shalat lima waktu. Alangkah terhormatnya seorang wanita yang menduduki posisi sebagaimana seorang wanita Mukminah seperti Ummu Waroqoh. Ummu Waroqoh radhiallahu ‘anha senantiasa istiqomah dengan keadannya yaitu menjaga syari’at-syari’at Allah hingga pada suatu ketika budak dan jariyahnya yang telah dijanjikan oleh beliau untuk dimerdekakan setelah beliau wafat, membunuh beliau.

    Tatkala pagi, Ummar bin Khattab radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah, aku tidak mendengar suara bacaan bibiku Ummu Waroqoh semalam.” Kemudian beliau memasuki rumahnya namun tidak melihat suatu apapun, kemudian beliau memasuki kamarnya ternyata beliau (Ummu Waroqoh) telah terbungkus dengan kain di samping rumah (yakni telah wafat). Umar berkata, “Alangkah benar sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tatkala bersabda, “Marilah pergi bersama kami untuk mengunjungi wanita yang syahid.””

    Selanjutnya Umar radhiallahu ‘anhu naik ke mimbar dan mengabarkan berita tersebut lantas berkata, “Hadapkanlah dua budak tersebut kepadaku!” maka di datangkanlah dua orang tersebut dan beliau menanyai keduanya dan mereka mengakui bahwa mereka berdua telah membunuhnya, maka beliau memerintahkan agar kedua orang tersebut disalib, dan mereka berdualah yang pertama kali disalib dalam Islam.

Wafatnya Ummu Waraqah binti Abdillah

    Dia seorang wanita yang begitu berharap mendapat kemuliaan di negeri akhirat. Saat kaum muslimin bersiap untuk Perang Badar, Ummu Waraqah memohon izin kepada Rasulullah SAW untuk turut dalam peperangan. “Wahai Rasulullah, izinkan saya pergi bersama kalian, agar saya bisa merawat orang yang sakit dan mengobati yang terluka. Mudah-mudahan dengan itu Allah SWT menganugerahiku mati syahid,” pintanya. “Tinggallah di rumahmu! Sungguh Allah akan menganugerahimu mati syahid di rumahmu,” jawab Rasulullah SAW .

  Waktu terus bergulir. Tiba masa kaum muslimin diperintah oleh Amirul Mukminin, Umar ibnul Khaththab . Waktu itu, Ummu Waraqah seperti biasa, selalu shalat mengimami anggota keluarganya. Namun suatu malam, tak terdengar bacaan Qur’annya dalam shalat. Oleh karena itu, paginya Amirul Mukminin berkomentar keheranan, “Demi Allah, semalam aku tak mendengar bacaan bibiku, Ummu Waraqah.” Amirul Mukminin tak tinggal diam. Beliau segera mencari tahu keadaan Ummu Waraqah. Dimasukinya rumah Ummu Waraqah, tapi tak seorang pun tampak di situ.

    Amirul Mukminin terus melangkah menuju kamar. Di salah satu sisi kamar, jasad Ummu Waraqah terbujur kaku bertutupkan selimutnya. Sementara budak laki-laki dan budak perempuan milik Ummu Waraqah yang tinggal bersama beliau di rumah tersebut tak lagi tampak batang hidungnya. Ternyata, malam itu Ummu Waraqah dibunuh oleh sepasang budak miliknya dengan menutupkan kain selimut, hingga Ummu Waraqah mengembuskan napas yang terakhir. Padahal Ummu Waraqah selalu mendidik mereka berdua dan berlaku baik kepada keduanya. Hanya karena tidak sabar ingin segera mereguk napas kebebasan sebagaimana dijanjikan oleh sang tuan jika ia telah meninggal dunia, mereka pun tega berbuat demikian kepada wanita salehah ini. Setelah membunuh Ummu Waraqah, dua budak itu kabur.

    Mengetahui kejadian tersebut, Amirul Mukminin mengatakan, “Telah benar Allah dan Rasul-Nya!” Beliau segera mengumumkan di hadapan manusia, “Sesungguhnya Ummu Waraqah telah dibunuh oleh dua budaknya. Sekarang mereka berdua kabur. Barang siapa melihat mereka, harus membawa mereka kemari!” Kedua budak yang berkhianat dan melakukan perusakan di muka bumi dengan membunuh itu berhasil ditangkap. Mereka dihadapkan kepada Amirul Mukminin. Beliau pun menanyai mereka, dan mereka berdua mengakui perbuatannya. Amirul Mukminin memutuskan agar dua budak ini disalib. Merekalah orang pertama yang disalib di negeri Madinah.

Hadits Ummu Waraqah Binti Abdullah Bin Al Harits Al Anshari

    Hadits Ahmad 26022 - Menetaplah kamu di rumah karena sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan memberikan mati syahid kepadamu. Sementara wanita tersebut telah memberikan janji merdeka kepada budak wanita dan budak laki-lakinya setelah ia meninggal. Kemudian Ummu Waraqah tinggal sekian lama bersama kedua budaknya, namun kemudian, keduanya mendekapnya dgn kain tebal hingga ia pun meninggal. Kedua budak tersebut kemudian kabur, ketika Umar datang, diceritakanlah kejadian tersebut kepadanya, bahwa Ummu Waraqah telah dibunuh oleh budak laki-laki dan budak perempuannya, kemudian keduanya melarikan diri. Maka Umar pun berdiri di hadapan orang-orang dan berpidato, Sesungguhnya Rasulullah pernah mengunjungi Ummu Waraqah dan bersabda:

    "Berangkatlah kalian, kita akan mengunjungi As Syahidah (seorang perempuan yg mati Syahid), & sesungguhnya Fulanah & Fulan budak miliknya telah menutupinya dgn kain tebal, kemudian keduanya melarikan diri. Maka jangan ada satu orangpun yg melindungi mereka berdua, barangsiapa mendapatkan keduanya hendaklah ia bawa keduanya. Maka dibawalah keduanya & kemudian disalib, maka inilah awal mula orang yg disalib dalam Islam". [HR. Ahmad No.26022].

Hadits Ahmad 26023 - Memerintahkan kepadanya untuk memimpin shalat keluarganya, ia mempunyai tukang adzan & ia menjadi imam di rumahnya. [HR. Ahmad No.26023].

    Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati Ummu Waroqohradhiallahu ‘anha, semoga Allah Ta’ala membalas semua kebaikannya, yang mana beliau senantiasa membaca al-Qur’an dan mengumpulkannya. Beliau adalah imam bagi para wanita di zamannya, amat sangat rindu untuk berjihad dengan harapan mendapatkan pahala Mujahidin. Akhirnya Allah pun mengabulkan permohonannya dan mendapatkan pahala Mujahidin. Ummu Waroqoh, Mujahidah yang akhirnya menjadi Asy-Syahidah. Itulah Kisah Inspirasi dari seorang muslimah Ummu Waraqah pejuang dari kalangan wanita muslim banyak sekali kisah yang dapat diambil dari wanita muslimah dulu yang sangat inspiratif seperti Khadijah binti khuwailid, Maryam binti imran, Asiyah binti muzahim. Semoga menambah khazanah serta hikmah yang dapat dipetik dalam kisah tersebut.

Sumber:

- Majalah GERIMIS vol. 13
- al-Ishabah, al-Hafizh Ibnu Hajar al-’Asqalani (8/489—490)
- al-Isti’ab, al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr (2/601—602)

Posting Komentar untuk "Kisah Inspiratif Muslimah Ummu Waraqah Binti Abdillah"