Kisah Nabi Isa AS: Hidangan dari Langit
Hidangan dari Langit Mukjizat Nabi Isa AS
Diantara mukjizat yang paling
agung adalah diturunkannya hidangan dari langit. Penyebabnya ialah kaum
Hawarlyyün berkata kepada Nabi Isa As, "Wahai 'Isa putra Maryam,
bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit untuk kami?" Isa As. pun
berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang
hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang
sekarang bersama kami ataupun yang datang setelah kami.” Maka Allah Swt.
menurunkan hi- dangan itu berupa roti dan daging. Lalu mereka memakannya tetapi
tidak sampai habis. Nabi Isa As, berkata kepada me- reka, "Hidangan ini
akan senantiasa ada selama kalian tidak menyisakannya.” Akan tetapi, tidaklah
lewat satu hari kecuali mereka menyisakan hidangan itu. Menurut pendapat lain,
malaikat datang ke hadapan mereka dengan membawa hidangan tujuh potong roti
besar dan tujuh ekor ikan besar.
Hidangan makanan |
Orang yang makan paling terakhir
sama halnya dengan orang yang pertama kali memakannya, Dikatakan juga, bahwa
hidangan itu berupa nampan merah yang tertutup baik bagian bawah maupun bagian
atas. Mereka melihatnya ketika diturunkan hingga berada di hadapan mereka. Nabi
Isa As, menangis dan berdoa, “Ya Allah! Jadikanlah aku dari orang-orang yang
bersyukur, ya Allah! Jadikanlah hal ini sebagai rahmat bukan sebagai amarah dan
siksaan.” Orang-orang Yahudi pun melihat mukzijat yang tidak pernah mereka
lihat sebelumnya. Mereka mencium aroma yang sangat harum seharum hidangan itu. Dikatakan
pula, hidangan itu diturun- kan selama empat puluh hari. Akan tetapi, tidak
setiap hari; satu hari turun, satu hari tidak. Allah Swt. memerintah Nabi Isa
As. agar mengundang orang-orang fakir saja, tanpa mengundang orang-orang kaya.
Maka orang-orang kaya merasa keberatan, lalu mereka mengingkari turunnya hidangan itu serta meragukannya sehingga yang lain pun meragukannya. Kemudian, Allah Swt. mewahyukan kepada Isa As. bahwasanya Allah Swt. akan menyiksa orang-orang yang mendustakan turunnya hidangan itu dengan siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada seorang pun di antara umat manusia, Allah Swt. mengubah di antara mereka sebanyak tiga ratus tiga puluh tiga laki-laki menjadi babi.
Ilustrasi Kebinasaan |
Ketika orang-orang menyaksikan kejadian
tersebut, bersegeralah mereka meminta tolong kepada Isa As. sambil menangis.
Beliau menangisi orang-orang yang sudah diubah menjadi babi itu. Tatkala
babi-babi itu melihat Isa As., mereka pun menangis dan mengelilinginya. Lalu,
beliau memanggil mereka dengan menyebut nama-namanya. Mereka memberi isyarat
dengan kepala karena mereka tidak dapat bicara. Mereka hidup selama tiga hari kemudian
binasa. (lbnul Asir Al-Jazari, Al- Kāmil fit Tarikhi, Jilid 1: 242-243)
Dari Anas Ra. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Sungguh, Allah meridai seseorang yang memakan makanan kemudian dia memuji-Nya atas kenikmatan tersebut dan meminum minuman kemudian dia memuji-Nya atas kenikmatan tersebut" (HR. Muslim) Hadits di atas mengandung beberapa faedah:
- Disunahkan tahmid (mengucapkan alhamdulillaah) setiapkali selesai makan atau minum karena hal ini termasuk di antara adab makan dan minum.
- Seorang yang beriman mengharapkan keridaan Allah pada makanan dan minumannya dan senantiasa mencarinya agar Dia memberi pertolongan dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya. (Abu Usamah Salim bin 'idul Hilali, Bahjatun Nāzirina Syarhu Riyādis șālihina, Jilid 1, t.t.: 503)
Dari Ibnu Abbās Ra., ia berkata, "Orang- orang kafir kafir Quraisy berkata kepada Nabi Saw. 'Berdoalah kepada Tuhanmu bagi kami, agar mengubah Bukit Shafa menjadi emas, maka kami akan beriman kepadamu.' Beliau bersabda, "Apakah kalian benar-benar akan melakukannya?" Mereka menjawab, "Benar. Beliau pun berdoa. Kemudian Jibril As. mendatanginya dan berkata, 'Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam kepadamu dan mengatakan, "Seandainya engkau menghendaki, maka Bukit Shafā akan berubah menjadi emas.
Tetapi barangsiapa yang kufur di antara mereka
setelah itu, Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah ditimpakan
kepada seorang pun di antara umat manusia. Seandainya engkau menghendaki,
niscaya dibukakan bagi mereka pintu tobat dan rahmat." Beliau bersabda,
"Namun pintu tobat dan rahmat (yang aku kehendaki).” (HR Ahmad, Musnadul
Imam Ahmad Bin Hanbal, Jilid 4, No. Hadis 2166, 1416 H/1995 M: 60).
Hikmah dan Pelajaran
Nabi Isa As. berkata kepada
Hawariyyün, "Makanlah oleh kalian roti biji gandum, minumlah air yang
bersih dan jernih, dan pergilah dari dunia ini dengan selamat. Aku katakan
kepada kalian, sesungguhnya manisnya dunia itu adalah pahitnya akhirat dan
sesungguhnya pahitnya dunia itu adalah manisnya akhirat. Sesungguhnya
hamba-hamba Allah Swt. bukanlah mereka yang berlimpah harta. Aku katakan kepada
kalian, "Sesungguhnya yang paling buruk di antara kalian adalah yang
memilki ilmu namun hawa nafsunya mengalahkan ilmunya, lalu ia pengaruhi
orang-orang agar mereka semua sama sepertinya." Diterangkan juga,
"Jadikanlah dunia ini sebagai persinggahan, dan janganlah kalian memakmurkannya."
Berbahagialah orang yang menangis karena mengingat kesalahan-kesalahannya, menjaga
lisannya, dan melapangkan rumah- nya. (Abu'l Fida Al-Qurasyi, Qisasu'l Anbiya, 1417
H/1977 M: 739-740).
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Isa AS: Hidangan dari Langit"