Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Isa AS: Kelahiran dan Bukti Kerasulannya

Kelahiran Nabi Isa As (Maryam Ibunda Isa As)

    Imran bin Matsan adalah keturunan Sulaiman bin Daud As. Keluarga Matsan merupakan pemimpin Bani Israil dan orang-orang yang saleh di antara mereka. la beristrikan Hannah binti Faqad, sedangkan Zakaria bin Be- rekhya beristrikan saudaranya Hannah yaitu Asya'. Ada juga yang mengatakan, Asya' itu saudaranya Maryam bin Imran. Hannah adalah seorang perempuan yang sudah tua dan lemah serta tidak punya anak. Ketika ia berada di bawah naungan sebuah pohon, dilihatnya seekor burung yang sedang memberi makan dengan paruhnya. Ia pun semakin menginginkan seorang anak, lantas berdoa kepada Allah Swt agar diberikan seorang anak laki-laki. la bernadzar bila Allah Swt memberi rezeki  anak kepadanya, ia akan menjadikannya sebagai pelayan Baitul Maqdis dan berkhidmat di dalamnya. la merasakan sesuatu di dalam perutnya, tetapi tidak tahu apa yang terjadi.

Kisah Nabi Isa AS: Kelahiran dan Bukti Kerasulannya

    Adapun nazarnya itu diterima oleh para pengurus Baitul Maqdis dengan syarat anaknya tidak boleh meninggalkan rumah peribadatan kecuali apabila sudah mencapai usia baligh. Jika sudah baligh, diberikan pilihan. Apabila menginginkan untuk berada di sana, maka diperkenankan, tetapi jika tidak mau, dipersilakan untuk pergi. Anaknya itu harus seorang laki-laki. Anak perempuan tidak pantas untuk hal itu serta tidak terlepas dari haid dan najis. Imran meninggal dunia sedangkan Hannah mengandung Maryam As. Ketika ia melahirkan, ternyata anaknya perempuan.

    Hannah berkata, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Padahal, Allah Swt. lebih tahu apa yang dia lahirkan dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Aku memberinya nama Maryam." Setelah itu, ia menyelimutinya serta membawanya ke tempat ibadah dan menyerahkan putrinya itu kepada para ahli ibadah.

    Hannah berkata, "Inilah putri yang dinazarkan." Maka, berebutlah mereka untuk mengurus Maryam As. karena ia adalah anak perempuan imam mereka. Lalu, Zakaria As. berkata, “Akulah yang lebih berhak terhadapnya sebab bibi anak ini adalah istriku." (Ibnul Asir Al-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikhi Jilid 1: 228).  

Dari Aisyah Ra. dari Nabi Saw. beliau bersabda, “Barangsiapa bernazar untuk menaati Allah, hendaklah ia menaati-Nya. Barangsiapa bernazar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah ia bermak- siat kepada-Nya." (HR Al-Bukhari)  

Hadits ini memberi faedah bahwa diwajibkan menunaikan nazar apabila nazar itu untuk menaati Allah. Namun, apabila untuk maksiat kepada-Nya, nazar itu tidak boleh ditunaikan. (Dr. Mustafa Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyadis Şalihina, Juz 2, 1407 H/1987 M: 1263).

    Dari Urwah bin Az-Zubair dan Fatimah binti Al-Munzir bin Az-Zubair Ra, keduanya mengatakan, "Suatu ketika Asma binti Abu Bakar Ra. keluar untuk berhijrah dalam keadaan mengandung Abdullah bin Az-Zubair Ra. Sesampainya di Qubā', ia mela- hirkan bayi di sana. Kemudian, ia menghadap Rasulullah Saw. agar beliau berkenan men-tahnik bayi laki-laki itu. Nabi Saw. meletakkan bayi itu di atas pangkuannya kemudian meminta kurma. Aisyah Ra. berkata, "Kami mencarinya beberapa saat sebelum akhirnya kami temukan. Beliau mengunyah kurma itu dan memasukkan ke dalam mulut si bayi itu hingga yang pertama kali masuk ke dalam perutnya adalah ludah beliau Saw. Asma Ra. berkata, 'Kemudian, Rasulullah Saw. mengusapnya, mendoakannya, dan memberi nama Abdullah.” (HR Muslim, 2144, Abu'l Fidā Al Qurasy, Şahih Qisasu'l Anbiya', 1422 H/2002 M: 450).

Bukti Kenabian Nabi Isa AS

Nabi Isa As. berkata, 'Aku datangkan bukti dari Tuhan kalian sehingga kalian akan mengetahuinya dengan yakin, dan membenarkan terhadap apa yang Aku ucapkan. Bertakwalah kalian kepada Allah, wahai Bāni Isrāil, terhadap apa yang Aku perintahkan dan Aku larang dalam kitabnya yang telah Allah turunkan kepada Musa. Tunaikanlah janjimu yang telah kalian buat dan taatlah kalian ke- padaku terhadap apa yang telah aku serukan (dakwahkan), yaitu dengan membenarkan apa yang telah Allah utus kepadaku (Isa As,) bagi kalian. Tuhanku adalah Tuhan kalian.

Kisah Nabi Isa AS: Kelahiran dan Bukti Kerasulannya
Kisah Nabi Isa AS: Kelahiran dan Bukti Kerasulannya

    Oleh karena itu, sembahlah Dia karena dengan itulah Allah mengutusku kepada kalian dengan menghalalkan sebagian yang telah diharamkan atas kalian dalam kitab kalian yang terdahulu (Taurat). Itulah jalan yang lurus dan petunjuk yang kuat, yang tidak ada kelemahan padanya.' Ayat ini, walaupun konteksnya seperti berita, tetapi di dalamnya terdapat argumen yang nyata dari Allah Swt. untuk Rasul-Nya, Muhammad Saw. terhadap utu- san dari Najran yang menentangnya.

    Allah Swt. mengabarkan bahwa Nabi Isa As. bersih dari penisbatan orang-orang yang menisbatkan dirinya (Isa As.) kepada hal yang tidak diceritakan olehnya (penisbatan Nabi Isa As. kepada Allah). Sesungguhnya dia bagi Allah hanyalah seorang hamba, sebagaimana hamba-hamba yang lain di bumi. Allah Swt. telah mengkhususkan baginya kenabian dan argumen-argumen yang telah dibawanya sebagai bukti atas kebenarannya, sebagaimana para rasul dan orang-orang saleh lainnya yang membawa argumen-argumen yang kuat sebagai bukti kebenaran. (At-Tabari, Jāmi'u'l Bayāni An Ta'wili Āyi'l Qurāni, Juz 5, 1422 H/2001 M: 434-435).

Hikmah dan Pelajaran

Dari kisah di atas diperoleh berbagai hikmah dan pelajaran sebagai berikut:

  • Ketika ibunda Maryam As melahirkan, ia mengatakan, "Aku menamainya Maryam." Hal ini menunjukkan bahwa ibunda Maryam Ra. memberi nama Maryam pada hari kelahirannya.
  • Setiap bayi yang baru dilahirkan memiliki hak yang layak dipenuhi oleh orang tuanya, di antaranya adalah ditahnik, yaitu memasukkan kunyahan buah kurma ke dalam mulut si bayi tersebut, juga diaqiqahi pada hari ketujuh, lalu diberi nama, dan dicukur rambutnya.
  • Memohon doa kepada orang yang paling saleh bagi anak yang baru dilahirkan dipandang sebagai hal yang sangat baik. (Abu'l Fidā Al-Qurasyi Oisasu'l Anbiya, 1422 H/2002 M: 450-451).  

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Isa AS: Kelahiran dan Bukti Kerasulannya"