Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Cara Untuk Menjadi Orang yang Mudah Memaafkan

Jadilah Pemaaf

Pentingnya bagi seorang Muslim memiliki Sifat Pemaaf

    Assalamu'alaikum, Apa kabar saudaraku, semoga Allah senantiasa memberikanmu kesehatan dan keselamatan baik di dunia dan di akhirat nanti sebelum kita masuk ke renungan pada hari ini tentu dalam keseharian kita pernah mengalami sebuah peristiwa yang membuat kita mungkin marah bahkan sulit untuk membuat diri ini dikendalikan akibat peristiwa tersebut sehingga kita pun sulit memaafkan kesalahan. Tapi tahukan engkau saudaraku bahwa memang sesuatu yang tidak nyaman dalam hati kita ketika kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain ketika terjadi atau mengalami sesuatu kejadian tersebut. Tersenyumlah saudaraku pada artikel kali ini semoga bisa menjadikan hikmah yang dapat membuat kita lebih menyadari bahwa pemaaf adalah sebuah perilaku hati yang terpancar dalam diri. Ada ungkapan dari seorang ulama besar yakni: "Jadilah seperti pohon yang dilempar orang dengan batu. Tetapi, ia justru menggugurkan buah untuk mereka." (Hasan al-Banna)

    Sungguh, sebuah ungkapan dahsyat yang disampaikan oleh salah intelektual muslim, seperti Hasan al-Banna. la meng- gambarkan sebuah perilaku negatif, prasangka buruk, dan tingkah laku orang lain yang tidak menyenangkan kepada kita, namun dibalas dengan kebaikan, etika yang santun, dan kebaikan dengan memaafkan. Memang bukan sesuatu yang mudah untuk memaafkan seseorang yang bersalah kepada kita, baik itu sepele apalagi masalah besar, lebih-lebih masalah yang dibuatnya ada unsur kesengajaan. Akan tetapi, jika kita ingin memiliki sikap yang mulia, sebagaimana sifat Allah Swt. yang selalu memaafkan hamba-Nya yang meminta maaf, dengan kehendaknya, kita pun kan manusia pemaaf.


Jadilah Pemaaf

1. Tumbuhkan rasa sifat pemaaf

    Pemaaf bukanlah sifat yang datang begitu saja kepada setiap orang. Sifat pemaaf tumbuh dalam diri seseorang jika la terbiasa melatih diri secara rutin dan terus-menerus. Salah satunya adalah dengan latihan dan mempraktikkan menjadi Sebagaimana diuraikan sebelumnya, menjadi orang yang yang beriman dan yakin sepenuh hati terhadap segala perintah, dan berharap mendapatkan ridha dari Allah Swt. Sebagai orang anjuran, dan dorongan memaafkan orang lain, maka seyogianya ketika mulut sudah mengatakan memaafkan, maka secara adalah bukan sesuatu yang aneh dalam hidupnya. Menjadi sifat pemaaf akan menjadi suatu kebiasaan, dan memaafkan atau tidak, tetapi mereka tahu bahwa segala sesuatu terjadi memaafkan orang lain, walaupun mereka berada di pihak yang Lebih dari itu, orang-orang beriman selalu sanggup pemaaf memang memerlukan konsistensi, kesadaran penuh, benar. Seseorang, bisa saja menyakiti orang lain dengan sengaja "pemaaf" dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara demikian, pemaaf juga akan mengantarkan kita pada ketenangan dalam hidup, kebahagiaan menjalani aktivitas sehari-hari, dan teman yang banyak. 


Jadilah Pemaaf

2. Ingatlah 2 Perkara Memaafkan

    Rasulullah Saw. Beliau bersabda bahwa apabila kita ingin menjadi pemaaf, maka ingatlah dua perkara dan lupakanlah dua perkara. Lalu, perkara apakah yang dimaksud oleh beliau itu? Pertama, ingat-ingatlah kebaikan orang lain dan lupakanlah kebaikan kita kepada orang lain. Kedua, ingat-ingatlah keburukan kita kepada orang lain dan lupakanlah keburukan orang lain kepada kita. Bila dua perkara ini sudah menjadi bagian dari sikap kita dalam pergaulan sehari- hari, insya Allah kita akan menjadi orang yang pemaaf. tentu dalam keseharian kita akan sangat bersyukur jika kita selalu mendapatkan kebaikan dari orang lain namun terkadang kita juga mendapatkan perilaku yang kurang berkenan dalam hati kita, maka dengan mengingat-ingat kebaikan orang yang pernah menyakiti hati kita seyogianya kita dapat memaafkan nya dengan tulus dan ikhlas.

Jadilah Pemaaf

3. Kesadaran Memaafkan

    Sebagaimana diuraikan sebelumnya, menjadi orang pemaaf memang memerlukan konsistensi, penuh kesadaran dan berharap hanya mendapatkan ridho dari Allah SWT sebagai orang yang beriman dan yakin sepenuh hati terhadap segala perintah, anjuran dan dorongan memafkan kesalahan orang lain maka seharusnya kita ketika mulut sudah mengatakan memaafkan orang lain maka seyogianya batiniah kita juga harus memaafkan.  Lebih dari itu, orang-orang beriman selalu sanggup memaafkan kesalahan orang lain, walaupun mereka berada dipihak yang benar. Seseorang bisa saja menyakiti orang lain dengan sengaja atau tidak, tetapi mereka tahu bahwa segala sesuatu terjadi  menurut kehendak Allah Swt. Karena itu, mereka berserah diri dan tak terbelenggu dengan sifat marah dan benci. 


Jadilah Pemaaf

4. Memaafkan akan berdampak baik untuk Kesehatan

    Sifat memaafkan juga terbukti baik bagi kesehatan. Penelitian membuktikan bahwa memaafkan baik bagi jiwa dan Dr. Frederic Luskin memaparkan bahwa sifat pemaaf me- raga. memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran, seperti harapan, kesabaran, serta percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat, dan stres serta lebih baik kita memberikan senyuman hangat kepada orang-orang disekitar kita. Kemarahan kita terhadap seseorang hanya akan menimbulkan emosi negatif dalam diri kita. Benci dan marah merupakan keadaan yang merusak diri. Di sisi lain, memaafkan, meskipun terasa berat, namun dapat membahagiakan; dan memaafkan adalah bagian dari akhlak yang terpuji. Memaafkan juga mampu menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan sekaligus membantu orang tersebut untuk menikmati hidup secara sehat. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan, tetap demi mendapatkan ridha dari Allah Swt. Apakah kita masih berat untuk menjadi pemaaf kepada teman-teman kita, saudara tetangga, lebih-lebih kepada keluarga dan sesama umat Islam? Mudah-mudahan Allah selalu memberi dan membimbing kita dengan sifat lapang dada, sabar dan pemaaf. Amiin.

Itulah renungan kita hari ini bahwa pemaaf merupakan sifat Sang Pemilik Jiwa yang Maha Pengasih lagi Maha Memaafkan. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "4 Cara Untuk Menjadi Orang yang Mudah Memaafkan"