Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Nuh As yang Membuat Bahtera atas Perintah Allah

Perahu Nabi Nuh As berdasarkan Riwayat Lengkap

    Nabi Nuh As. mengadukan kepada Allah tentang kekufuran dan keingkaran kaumnya. Allah kemudian mewahyukan kepada beliau agar membuat bahtera, ..dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Mulailah Nabi Nuh As. membuat kapal dari bahan kayu, besi dan ter. Setiap kali kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya dengan berkata, "Hai Nuh! Benarkah engkau akan jadi tukang kayu setelah habis masa kenabianmu?" Beliau menjawab, .Jika kamu mengejek kami, kami (pun) akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami). Maka kelak kamu akan mengetahul. (QS Hüd, 11: 38).

Kisah Nabi Nuh As yang Membuat Bahtera atas Perintah Allah
Noah Ark

    Diriwayatkan bahwa kapal tersebut panjangnya 80 hasta, lebarnya 50 hasta, dan tingginya 30 hasta, Qatadah berkata, "Panjangnya kapal tu 300 hasta, lebarnya 50 hasta, dan tingginya 30 hasta. " Sedangkan menurut Al-Hasan, "Panjangnya 1.200 hasta dan lebarnya 600 hasta." Allah memerintahkan agar menjadikan kapal itu tiga tingkat; bagian bawah, tengah dan atas.

    Nabi Nuh As. mengerjakan sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Ketika sudah selesai dan tibalah waktu yang Allah janjikan kepadanya, Hingga apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) masing-masing (hewan) sepasang (jantan dan betina), dan juga) keluargamu kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman." Lebih lengkap isi muatan kapal nabi nuh.

Kisah Nabi Nuh As yang Membuat Bahtera atas Perintah Allah
Ilustrasi

    Ternyata orang-orang beriman yang bersama dengan Nuh hanya sedikit. Mengenai besarnya bahtera Nabi Nuh As. tidak ada riwayat yang saih. Semuanya hanya legenda dari Bani Isrāil yang diceritakan dari mulut ke mulut, dengan berbagai versi yang berbeda. Oleh karenanya kita tidak perlu memercayainya ataupun mendustakannya. (lbnul Asir Al Jazari, Al-Kamil fit Tarikhi, Jilid 1: 56).

Dari Jabir Ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda, 

"Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu adalah menda tangkan kegelapan pada Hari Kiamat kelak! Jauhilah kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang diharamkan." (HR Muslim).

Hadits di atas memberikan beberapa faedah, antara lain:

(a) Dorongan untuk menjauhi kezaliman dan kikir.

(b) Anjuran untuk bersikap adil, baik hati dan derrmawan

(c) Kezaliman merupakan dosa besar yang menjadikan pelakunya terjerumus pada kehancuran besar dan siksa yang pedih pada Hari Kiarnat. Sifat rakus, bakhil dan tamak akan menjerumuskan pada kemaksiatan dan dosa-dosa dan mendekati pada perkara kekejian dan kemunkaran. (Dr. Mustafa Said Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādiş Şālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 230).

Dari Abu Sa'id Ra. berkata, "Rasulullah Saw. bersabda: 

Pada hari Kiamat Nabi Nuh As. dan umatnya akan dipanggil menghadap Allah. Lalu Allah bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah menyampaikan dakwahmu? Beliau menjawab, "Sudah, ya Tuhanku." Lalu Allah bertanya kepada umatnya, "Apakah ia sudah menyampaikan pesan Kami kepada kalian?" Mereka menjawab, "Tidak! Tidak ada seorang nabi pun yang datang kepada kami." Kemudian Allah bertanya lagi kepada Nabi Nuh As, "Siapa yang akan menjadi saksi bagimu? Beliau menjawab, "Muhammad Saw dan umatnya. " Maka kita bersaksi bahwasanya beliau telah menyampaikan dakwahnya." (HR Bukhari , Şahihu'l Bukhari Juz 3, No. Hadits 4487, 1400, H:193, ).

Hikmah dan Pelajaran

Dari kisah Nabi Nuh di atas, diperoleh beberapa nasihat dan pelajaran sebagai berikut:

  1. Tugas yang diemban oleh setiap Rasul yang diutus Allah semuanya sama, yaitu memberi peringatan dan mentauhidkan Allah. Allah telah mengutus Nabi Nuh As. kepada umatnya dan menurunkan Al-Haq (kebenaran) kepadanya yang harus disampaikan. Nabi Nuh As. telah menyampaikannya secara lengkap dan sempurna. Tidaklah ada sesuatu yang akan bermanfaat bagi umatnya dalam urusan agama mereka melainkan telah diperintahkannya. Dan tidak ada sesuatu yang dapat membahayakan umatnya melainkan ia telah melarangnya dan memperingatkannya.
  2. Pada Hari Kiamat nanti, umat Muhammad Saw. akan diminta untuk bersaksi atas persaksian Nabi Nuh As. bahwa beliau telah menyampaikan seluruh ajarannya kepada umatnya. (Abu'l Fida Al-Qurasyi, Qisasu'l Anbiya, 141/ H/1977 M, : 101). Selanjutnya Kisah Nabi Saleh dan Kaum Tsamud yang di Azab Allah SWT.

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Nuh As yang Membuat Bahtera atas Perintah Allah"