Isi Muatan Kapal Nabi Nuh As
Isi Muatan dalam Kapal Nabi Nuh As
Ketika mata air telah memancarkan
air, Nabi Nuh As. membawa berbagaí jenis hewan sepasang-sepasang sesuai dengan
perintah Allah. Adapun ketiga putra beliau anaknya, yaitu Sam, Ham, Yafits,
beserta istri-istri mereka diragukan keikutsertaannya. Mereka yang bersama Nabi
Nuh As. berjumlah tiga belas orang. lbnu Abbas As. menyebutkan, bahwa yang ada
pada bahtera nabi Nuh As itu berjumlah delapan puluh orang laki-laki, semuanya dari Bani Syaits,
kecuali seorang yang bernama Jurhum. Menurut Qatādah, mereka itu delapan orang,
yaitu Nabi Nuh As., istrinya, serta ketiga anaknya berikut istri-istrinya. Al-A'masy
berkata, "Mereka itu tujuh orang." Tetapi ia tidak menyebutkan di
antara mereka itu istri Nabi Nuh As. Dikatakan bahwa dibawanya pula bersama
mereka jasad Nabi Adam As.
Nabi Nuh As. memasukkan berbagai macam
binatang, sedangkan putra beliau yang bernama Yam berpaling karena ia kafir. Yang
terakhir masuk ke dalam kapal itu adalah keledai. Ketika sebagian tubuhnya sudah
masuk, iblis menggantungkan diri nya pada ekornya sehingga kedua kakinya itu
tidak bisa naik. Nabi Nuh As. memerintahkan agar masuk tetapi tetap tidak bisa,
hingga beliau berkata, "Masuklah walaupun setan bersamamu." Kalimat
yang diucapkannya itu lahir dari lisannya ketika ia mengucapkannya, setan pun
masuk bersama keledai itu.
Nabi Nuh As. berkata kepadanya,
Apa yang membuatmu masuk, hai musuh Allah?" Setan menjawab, "Bukankah
engkau mengatakan, 'nmasuklah walaupun setan bersamamu? Maka, beliau Nuh As pun
membiarkannya. Pada saat Nabi Nuh As. diperintahkan untuk memasukkan semua
hewan ke dalam kapal, beliau berkata, "Wahai Tuhanku! Apa yang harus
kuperbuat terhadap macan dan sapi? Bagaimana pula dengan kambing dan serigala,
burung dan kucing?" Lalu dijawab. "Hewan-hewan yang apabila
dipertemukan terjadi permusuhan, maka mereka akan dijinakkan."
Allah kemudian menurunkan demam
kepada macan sehingga ia disibukkan dengan sakitnya. Nabi Nuh As. menempatkan
burung burung pada tingkat bawah kapal, binatang liar pada tingkat tengah,
sedangkan beliau dan orang-orang yang bersamanya pada tingkat atas. Pada saat
itu Nabi Nuh As. sudah merasa nyaman dalam kapal dan semua yang diperintahkan
telah dimasukkan. Menurut sebagian pendapat, hal itu terjadi setelah usia Nabi
Nuh As. menginjak enam ratus tahun. Namun, pendapat ini bertentangan dengan
penjelasan dalam surah (Al-Ankabut, 29: 14), yang menjelaskan bahwa usia Nuh mencapai
950 tahun. (lbnul Ašir Al-Jazarli Al-Kamil fit Tarikhi , Jilid 1:56-57).
Dari Abu Sa'id Al Khudri Ra.,dari Abu Hurairah Ra., dari Nabi Saw. Bersabda,
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kekhawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas memberikan faedah:
(a) Berbagai penyakit atau yang lainnya dari sesuatu yang dianggap musibah oleh seorang mukmin dapat menghapus dosa-dosanya.
(b) Orang yang ditimpa musibah apabila ia bersabar maka akan mendapatkan pahala. (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Mut- taqina Syarhu Riyadiş Şalihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 70).
Dari lbnu Umar Ra. bahwasanya Rasulullah Saw Bersabda:
Apabila sudah berada di atas kendaraannya untuk melakukan perjalanan, beliau bertakbir tiga kali kemudian berdoa, "Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, Dan sesungguhnya kepada Tuhan kamilah kami dikembalikan. Ya Alah, jadikanlah kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami ini, dan kami memohon pada-Mu amalan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam perjalanan ini dan persingkatlah jaraknya. Ya Allah, Engkaulah yang menyertai perjalanan ini dan Engkaulah yang mengurus keluarga kami di belakang kami. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari rasa lelah dalam perjalanan, dari pemandangan yang mengerikan, dan darí akibat yang buruk dalam harta maupun keluarga kami." (HR Muslim, Sahih Muslim, t.t.: Juz 1: 617).
Hikmah dan Pelajaran
Allah memerintahkan kita untuk
berdoa sebelum memulai aktivitas, agar kita berada dalam kebaikan dan
keberkahan sehingga mendapatkan keselamatan. Sebagaimana perintah Allah Swt.
kepada Rasulullah Saw. ketika beliau akan berhijrah Dan katakanlah (Muhamad),
Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke
tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang
dapat menolong (ku). (QS A-Isra, 17: 80).
Nabi Nuh As. telah menerapkan
wasiat tersebut dengan mengatakan, Naiklah kamu semua ke dalam (kapal) dengan
(menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maksudnya, bergantung kepada Allah dengan
dimulainya perjalanan hingga ke penghujungnya Dan Rasulullah Saw telah
melakukannya. (Abu'l Fidă Al-Qurasyi, Qisasu'l Anbiya, 1417 H/1977 M : 105).
Posting Komentar untuk "Isi Muatan Kapal Nabi Nuh As"