Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Nabi Saleh As dan Kaum Tsamud yang Dimusnahkan oleh Allah SWT

Kisah Nabi Saleh As dan Kaum Tsamud yang Durhaka hingga Di Azab oleh Allah SWT

    Ketika unta yang menjadi mukjizat Nabi Saleh As. itu diganggu dan dibunuh, karena ketidaksenangan mereka terhadap pembagian jatah air dengan unta itu, salah seorang di antara mereka yang baik mendatangi nabi Saleh dan berkata, "Aku dapati unta itu dan mereka telah membunuhnya.' Maka ia (Nabi Saleh) menghadapi mereka. Mereka keluar untuk menemuinya dan mengajukan alasan, "Wahai Nabi Allah! Sesungguhnya yang telah membunuhnya itu adalah si Fulan (orang lain), sedangkan kami tidak berdosa."

Kisah Nabi Saleh As dan Kaum Tsamud yang Dimusnahkan oleh Allah SWT

    Nabi  Saleh As. berkata, "Lihatlah oleh kalian, apakah kalian mendapati anaknya? Jika kalian mendapati anaknya mudah-mudahan Allah mengangkat azab-Nya dari kalian." Maka mereka pun mencarinya. Pada saat anak unta itu melihat induknya disakiti, ia menangis hingga mengalir air matanya, lalu segera berlari ke puncak gunung yang disebut dengan Al-Qarrah, kemudian la menghadap kepada Nabi Saleh As. dengan meraung-raung sebanyak tiga kali. Kemudian Allah mewahyukan kepada gunung itu, maka ia pun memanjang menjulang ke langit setinggi burung terbang. Melihat kejadian itu Nabi Saleh As. pun masuk kekampungnya seraya berkata. "Bersuka rialah kalian semua di rumah-rumah kalian selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."

Kisah Nabi Saleh As dan Kaum Tsamud yang Dimusnahkan oleh Allah SWT

    Adapun tanda-tanda azab yang Allah akan kenakan kepada mereka adalah; pada pagi hari pertama, seluruh wajah mereka berubah menjadi kekuning-kuningan. Pada pagi hari kedua, wajah-wajah mereka berubah menjadi kemerah-merahan. Pada pagi hari ketiga wajah-wajah mereka berubah menjadi hitam. Ketika pada pagi harinya yang keempat, datanglah kepada mereka teriakan sangat keras disertai suara yang sangat dahsyat tak ubahnya halilintar dari langit, hingga menggetarkan jantung mereka. Maka mereka pun mati bergelimpangan di rumahnya. Allah membinasakan siapa saja di antara mereka yang berada di antara timur dan barat, kecuali seorang laki-laki yang berada di daerah haram. la tidak mati karena Al-Haram (daerah Haram) telah menghalanginya.

    Ketika ditanyakan, "Siapa orang itu sebenarnya?" Dia adalah Abu Regal, sedang menurut sebagian pendapat, Dia adalah Abu Tsaqif." Setelah itu Nabi Saleh As. pergi ke negeri Syam dan tinggal di Palestina, kemudian pindah ke Mekah dan menetap di sana untuk beribadah kepada Allah hingga beliau wafat pada usia lima puluh delapan tahun Ibnul Asir Al-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikhi, Jilid  1:70).

Dari Abu Hurairah Ra. Berkata, "Rasulullah Saw. Bersabda: 

"Demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya kamu sekalian tidak berbuat dosa sama sekali, niscaya Allah Swt. akan memusnahkan kalian. Setelah itu, Allah akan mengganti kalian dengan umat yang pernah berdosa. Kemudian mereka akan memohon ampunan kepada Allah dan Allah pun pasti akan mengampuni mereka. (HR Muslim).

Hadits di atas mengandung beberapa faedah diantaranya:

(a) Dorongan untuk bertobat dan menghindari perbuatan dosa.

(b) Senantiasa beristighfar dan berlindung pada Allah Swt. di setiap urusan muslim dan bergegas-gegas dalam hal itu, hal yang Demikian akan mempererat tali hamba dengan Rabbnya. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Mut taqina Syarhu Riyãdis Salihina, Juz 2, 1407 H/1987 M:1277).

Dari Abdullah bin Zam'ah Ra. berkata:

"Suatu ketika Rasulullah Saw. berkhutbah. Dalam khutbahnya itu beliau menceritakan tentang kisah unta dan menyebutkan orang yang menyembelihnya, beliau membaca, "Ketika bangkit orang yang paling celaka". (QS As-Syams, 91:12), bangkitlah seorang laki-laki yang paling kuat, paling bengis, dan paling pelit di antara kaumnya seperti Abu Zam'ah (paman Az-Zubair bin Al-Awwam Ra.). (HR Ahmad, Abu'l Fidā Al-Qurasyi, Qisaşu'l Al-anbiyā, 1417 H/1977 M,: 155-156).

Hikmah dan Pelajaran

Kaum Samūd, merupakan salah satu kaum yang dibinasakan oleh Allah Swt. Kehancuran dan kebinasaan mereka itu disebabkan karena mereka melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya dengan menyembelih unta yang dijadikan Allah sebagai mukjizat. Mereka meminta supaya azab itu disegerakan atas mereka. Mereka berhak menerima azab itu karena dua hal. Pertama, syaratnya sudah terpenuhi dengan membunuh unta itu Kedua, mereka meminta untuk disegerakan. Mereka telah mendustakan utusan Allan yang telah menunjukkan bukti nyata di hadapan mereka atas kebenarannya dan kenabiannya. Mereka telah mengetahuinya dengan pasti. Namun kekufuran, kesesatan, dan keingkaran membawa mereka untuk menjauhkan diri dari kebenaran, serta menganggap bahwa azab itu tidak mungkin dikenakan kepada mereka. (Abu'l Fida A Qurasyi, Qisasu'1 Anbiyā, 1417 H/1977 M 156-157). Selanjutnya Kisah Perjanjian Bani Adam sebelum diturunkan ke Bumi.

Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Saleh As dan Kaum Tsamud yang Dimusnahkan oleh Allah SWT"