Nabi Saleh As dan Kisah Unta Betina yang Keluar dari Batu
Allah Mengutus Nabi Salih kepada Kaum Tsamud
Setelah kaum 'Ad tidak ada, generasi berikutnya adalah KaumTsamūd. Mereka adalah keturunan dari Tsamūd bin Jair bin Aram bin Sām. Mereka
bertempat tinggal di Al Hijr yang terletak di antara Hijaz dan Syām. Mereka
senantiasa berada dalam kekufuran dan keangkuhan. Karena kekufuran dan keangkuhannya
Allah mengutus Salih bin Ubaid bin Asif bin Masyij bin Ubaid bin Jadir bin
Tsamüd, dari keturunan mereka sendiri.
Nabi Salih As. ditugaskan mengajak mereka supaya mengesakan
Allah Ta'ala dan beribadah hanya kepada-Nya. Namun kaumnya malah mengatakan,
"Wahai Salih! Sungguh engkau sebelum ini berada di tengah-tengah kami
merupakan orang yang diharapkan, mengapa engkau melarang kami (menyembah apa
yang disembah oleh nenek moyang kami)?". Sebenarnya Allah telah
memakmurkan mereka dalam masa yang begitu lama. Hingga salah seorang dari
mereka membangun sebuah rumah dari tanah liat kemudian ketika dihancurkan
ternyata ia masih hidup. Melihat kejadian itu, dengan keterampilan yang mereka
miliki, mereka memahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah. Dan mereka
pun berada dalam kehidupan yang sangat lapang.
Nabi Salih As. tidak henti-hentinya berdakwah kepada mereka,
namun tidak ada yang mau mengikutinya melainkan sedikit saja dan itu pun dari
kalangan orang-orang yang dianggap lemah. Pada saat mereka didesak dengan
seruan bertauhid dan peringatan, mereka malah menantangnya. Kata mereka, Wahai
Salih! Datanglah pada hari raya kami, perlihatkanlah kepada kami sebuah
mukjizat, silakan kamu berdoa kepada Tuhan kamu dan kami akan menyeru
tuhan-tuhan kami. Jika la mengabulkan permohonanmu, kami akan mengikutimu, tapi
bila tuhan-tuhan kami yang mengabulkan, kamu harus ikut kami.
Kisah Nabi Saleh As |
Nabi Salih As. menjawab, "Baiklah". Dan ternyata
mereka memiliki satu hari yang pada setiap tahunnya mereka rayakan, pada hari
itu seluruh berhala-berhala dikeluarkan. Kemudian mereka pun keluar dengan membawa
berhala-berhala tersebut dan Nabi Salih As. pun ikut bersama mereka. Lalu mereka
menyeru berhala-berhala supaya tidak mengabulkan apa yang dimohonkan oleh Nabi
Salih As. Berkatalah pemuka dari kaumnya, "Wahai Salih! Keluarkanlah dari
batu besar ini bagi kami sambil menunjuk kepada sebuah batu besar seekor unta
yang besar, yang sedang hamil tua. Seandainya kamu bisa melakukannya kami akan membenarkanmu."
Untuk meyakinkan kebenaran pernyataannya itu, diambillah
sumpah dari mereka. Setelah itu Nabi Salih As. pun menuju batu besar yang
tunjukkan itu, beliau salat di situ dan berdoa kepada Tuhannya Azza wa Jalla. Tiba-tiba
batu itu bergerak sebagaimana bergeraknya perempuan hamil yang akan melahirkan.
Batu itu pun terbelah dan keluarlah seekor unta dari tengah-tengah batu itu
persis yang mereka minta. Peristiwa itu disaksikan oleh kasat mata mereka sendiri.
Maka berimanlah pemuka kaumnya (namanya Junda bin Amr) begitu juga sekelompok
kecil dari kaumnya. (lbnul Asi Al-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikhi, Jilid 1: 68).
Dari Abu Sa'id AI-Khudriy, dari Nabi Saw., beliau bersabda,
"Sesungguhnya dunia itu manis. Dan sesungguhnya Allah telah menguasakannya kepadamu sekalian. Kemudian Allah menunggu (memperhatikan) apa yang kamu kerjakan (di dunia itu). Karena itu takutilah dunia dan takutilah wanita, karena sesungguhnya sumber bencana Bani lsrail adalah wanita." (HR Muslim)
Hadits di atas memberikan beberapa faedah diantaranya:
(a) Peringatan akan ujian yang datang dari perempuan, karena itu hendaknya meninggalkan pergaulan yang bisa menyebabkan timbulnya syahwat, seperti bercampur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, melihat aurat dan bersenang-senang dengan perempuan mahram tidak sampai melupakan diri dari berbagai kewajiban.
(b) Mengambil nasihat dan nilai nilai kehidupan dari umat yang terdahulu, karena yang terjadi pada Bani Israil akan menimpa pula umat yang lainnya apabila melakukan sebab sama seperti Bani Israil. (Dr. Mustafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādis Shalihina Juz 1, 1407 H/1987 M: 103-104).
Dari Jabir Ra., dia berkata, "Tatkala Rasulullah Saw.
melewati Al-Hijr, beliau bersabda,
“Janganlah kalian meminta mukjizat, sungguh kaum Nabi Salih As. telah memintanya, lalu mukjizat (berupa unta) itu telah datang dari jalan ini dan keluar dari jalan ini, namun mereka durhaka dari perintah Tuhan mereka, lalu mereka menyembelihnya. (Unta itu) meminum air mereka sehari dan mereka minum susunya sehari lalu menyembelihnya maka datanglah angin berupa adzab kepada mereka". (HR Ahmad, Musnadu'l Imām Ahmad, Jilid 21, No. Hadits 14160, 1416 H/1995 M: 66).
Hikmah dan Pelajaran
Kaum 'Ad adalah salah satu kaum yang diberi keutamaan oleh Allah Swt. Namun mereka terbelenggu kekufuran, tidak ada yang mau beriman kepada nabinya kecuali orang-orang yang lemah saja. Pada awalnya Nabi Salih As. seorang yang diharapkan oleh kaumnya ('Ad). la sangat dicintai oleh kaumnya karena kejujuran dan keramanahannya. Namun kebenaran yang dibawa oleh Nabi Salih As. menjadi penyebab utama kebencian orang-orang yang batil terhadapnya.
Terasa berat bagi bagi orang-orang yang sombong dan takabur ketika harus menerimanya, terasa berat bagi mereka untuk dipimpin orang lain, terlebih lagi ketika harus tunduk dan patuh terhadap perintah dan larangan yang akan menahan diri dari mengikuti hawa nafsunya. Adapun para pengikut kebenaran, ke hidupan dunia bukanlah menjadi sasaran utama. Mereka tidak akan bersaing dengan Pengejar Dunia, dan tidak akan melewati batas ketika dunia itu menjadi sumber kehidu pannya, Mereka akan memisahkan antara yang hak dan batil. Dan akibat yang baik itu hanya bagi orang-orang yang berta Abdurrahmān An-Najdi, Taisirul Manan Qaşașil Qurān, 1429 H,: 201-202).
Posting Komentar untuk "Nabi Saleh As dan Kisah Unta Betina yang Keluar dari Batu"