Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nabi Yusuf As Dipertemukan dengan Saudara-saudaranya

Nabi Yusuf As yang Dipertemukan kembali dengan Saudara-saudaranya

    Pada saat Nabi Yusuf As menjabat kebendaharaan Negeri Mesir, Nabi Yaqub As. mengutus semua anaknya (kecuali Bunyamin adiknya Yusuf) pergi ke Mesir guna mendapatkan bahan makanan karena pada saat itu daerah Yaqub As. sedang dilanda kekeringan. Ketika mereka masuk ke istana, Nabi Yusuf As. mengenal mereka tetapi mereka tidak mengenalinya karena lama tidak bertemu dan bedanya pakaian yang dikenakan Yusuf As. Karena Yusuf As. mengenakan pakaian kerajaan.

    Tatkala Yusuf As. melihat mereka, ia berkata, "Kabarkanlah kepadaku, apa keperluan kalian?" Mereka menjawab, "Kami dari Syam, kami datang kemari untuk memperoleh makanan." Nabi Yusuf As. berkata, "Kalian dusta. Kalian adalah mata-mata. Kabarkanlah kepadaku keberadaan kalian?" Mereka menjawab, "Kami ini sepuluh orang bersaudara namun sebenarnya kami ini dua belas bersaudara.

Nabi Yusuf As Dipertemukan dengan Saudara-saudaranya
pic source: picturecollection.com

    Saudaraku yang satu telah tiada dan dia yang paling dicintai oleh ayah kami." Nabi Yusuf As. bertanya, "Siapa yang tinggal bersama bapak kalian?" Mereka menjawab, "Saudara kami yang paling kecil." Nabi Yusuf As. berkata, "Bawalah dia kepadaku. Aku ingin melihatnya. Jika tidak membawanya kepadaku, kalian tidak akan mendapatkan jatah (gandum) lagi dariku. Jadikanlah sebagian dari kamu untukku sebagai jaminan hingga kalian kembali lagi."

    Kemudian, diletakkanlah bahan makanan itu hingga memenuhi satu unta. Ketika saudara-saudara Nabi Yusuf As. kembali kepada ayah mereka, mereka berkata, "Wahai ayah! Sesungguhnya menteri Mesir itu memuliakan kami, apalagi jika ada sebagian anak Yaqub niscaya akan menambah penghormatannya. Dan sesung guhnya dia menjadikan Sam'un sebagai jaminan. la berkata, 'Bawalah saudara kalian kepadaku yang sangat disayangi oleh ayah kalian itu."

    Setelah itu Nabi Yaqub As. mengizinkan mereka untuk membawa saudaranya yang diinginkan oleh Yusuf As. Sebelumnya mereka diberi wasiat dan disumpah untuk menjaganya. Ketika mereka masuk ke istana, Nabi Yusuf As. menempatkan saudaranya, Bunyamin, di tempatnya dan beliau pun mengenalinya. Beliau menghormati mereka sebagai tamu Lalu dihidangkanlah kepada mereka makanan dan ditempatkan untuk dua orang satu hidangan, sedangkan Bunyamin duduk sendirian. la pun menangis seraya berkata, "Seandainya saudaraku Yusuf As. masih hidup pastilah akan mendudukanku bersamanya." Lalu Nabi Yusut As. pun mempersilakan duduk bersamanya dan makan bersamanya. Ketika malam tiba, disiapkanlah bagi mereka tempat tidur.

    Nabi Yusuf As. berkata, "Hendaklah setiap dua orang bersaudara tidur pada satu tempat tidur" Tersisalah Benyamin. la sendirian. Nabi Yusuf As.berkata, "Yang satu ini akan tidur bersamaku." Pada keesokan harinya, Bunyamin pun menerangkan kesedihannya atas Yusuf As. Nabi Yusuf As. berkata, "Sudikah saudaramu ini menjadi pengganti saudaramu yang hilang?" Bunyamin menjawab, "Siapa yang tidak ingin mendapatkan saudara seperti mu? Hanya saja Yaqub dan Rahel tidak melahirkanmu." Nabi Yusuf As. kemudian menangis dan memeluk Bunyamin seraya berkata, Sesungguhnya aku ini adalah saudaramu, (Yusuf). Janganlah engkau bersedih hati terhadap apa yang mereka kukan dahulu. "Sesungguhnya Allah telan memberikan kebaikan kepada kita dan janganlah engkau beritahukan kepada mereka akan apa yang aku beritahukan kepadamu. Ubnul Asir Al-Jazari, Al-Kāmil fit Tarikni, 1:112-114). 

Dari Aisyah sesungguhnya dia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. mengenai penyakit lepra, lantas Nabi Saw. memberitahukan kepadanya, 

"Bahwa penyakit lepra merupakan azab yang Allah timpakan terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit penyakit lepra, kemudian ia tetap tinggal di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut tidak  akan mengjangkitinya kecuali apa yang Allah tetapkan kepadanya, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mati syahid." (HR. Bukhari).

Hadits ini memberi faedah bahwa tujuan seorang mukmin itu mendapatkan pahala dari Allah Swt. dan mengharap janji-Nya, dan mengetahui bahwa penyakit lepra yang menimpanya itu dengan takdir Allah Swt. Demikian pula jika ia terhindar darinya. (Dr. Muştafā Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyādhis Shalihina, Juz: 1. 1407 H/1987 M: 67-68).

Dari Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah Saw. bersabda, 

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya. Barangsiapa  beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR Bukhari, Sahihu'l Bukhari Juz 4, No. Hadits 6018, 1400 H 94, ).

Hikmah dan Pelajaran

    Satu kegembiraan dan kenikmatan bagi diri Yusuf As. ketika bertemu saudara kandungnya Bunyamin, setelah lama berpisah. Puncak kegembiraan ketika bertemu dengan ayahnya yang sangat sayang padanya, setelah ia berikhtiyar, akhirnya Allah pun mempertemukannya. Merupakan nikmat-Nya atas hamba-Nya jika diberikan secara berkesinambungan kepada orang yang sangat disayang, lalu terhubung dengan keluarganya, kerabat dekat nya, sahabat-sahabatnya, bahkan dengan yang lainnya. 

    Kenikmatan yang besar, dalam agama dan dunia, bisa diraih bila dimulai dengan berbagai usaha dan sarana yang berhubungan dengan nikmat itu. Allah Maha Bijaksana, mempunyai ketetapan yang tidak dapat di rubah. Allah telah menetapkan bahwa nikmat yang diinginkan hamba tidak akan tercapai, kecuali dengan berbagai sarana yang bermanfaat, khususnya imu yang bermanfaat, dan didukung dengan hal lain berupa akhlak dan amal yang baik. Itulah yang dilakukan oleh Yusuf As, Abdurrahmān An-Najdi, Taisirul Manan Qasaşil Qurăn, 1429 H,: 240).

Posting Komentar untuk "Nabi Yusuf As Dipertemukan dengan Saudara-saudaranya"