8 Cara Agar Kita Tidak Lupa Diri dan Selalu Mengingat Kematian Bahwa Dunia Hanya Sementara

    

source pic: pexel.com

Daftar Isi:

Bagaimana agar kita tidak lupa diri dan selalu mengingat Kematian bahwa Dunia Hanya Sementara?

1. Mengingat Kematian bahwa Dunia hanya Sementara

    Dalam kehidupan kita didunia tentu banyak hal yang kita semua selalu inginkan baik kenikmatan-kenikmatan yang ada didalamnya yang terkadang membuat kita lupa diri. Kita sebagai manusia lahir dengan tujuan yang jelas Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat yang berbunyi: Wa maa Kholaqtul Jinna Wal Insa Illa Li Ya'budun. Artinya Kami tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Jin dan Manusia semata-mata diciptakan untuk beribadah menjadi hamba hanya kepada Allah SWT. 

    Segala bentuk ciptaanya semua yang ada dibumi ini bertasbih mengagungkan Allah SWT. Kita diberikan kehendak oleh Allah. Apakah kita akan bisa menjalankan apa yang difirmankan-Nya dengan baik ataukah hanya terlena akan kehidupan yang sementara ini?. Dan janganlah lupa bahwa semua makhluk yang di darat, laut, udara pasti akan kembali kepadanya (mati), ini menjadi renungan yang mana seoyogianya kita harus bisa berusaha yang terbaik agar hidup kita tidak sia-sia berlombalah dalam beramal shaleh walau hanya sekedar senyum sebagai bekal kita untuk menghadap Sang Pencipta seluruh alam jagat raya ini. 

2. Semua Makhluk pasti akan Mati

    Secara tegas, di dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa setiap manusia pasti akan merasakan kematian. Kematian merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Swt. dan mukjizat-Nya. Tidak ada jiwa satu pun kekuatan di muka bumi ini yang dapat menghadang kematian; kematian tak segan dan tak takut menghampiri siapa pun, Kematian adalah pemutus kelezatan, pemecah segala persatuan, anak-anak menjadi yatim, dan para istri menjadi janda. Dan, kematian akan memutus segala harapan. Sikap panjang angan-angan hanya akan membuat seseorang malas beramal, serta mengira hidup dan umur mereka panjang, sehingga menunda-nunda dalam beramal shalih. Dari Ibnu Mas'ud Ra. la berkata, "Rasulullah Saw. membuat segi empat, lalu membuat garis panjang hingga keluar dari persegi tersebut, dan membuat garis-garis kecil dari samping menuju ke tengah. Kemudian, beliau bersabda, "Inilah manusia, dan garis yang mengelilingi ini adalah ajalnya, dan garis yang keluar ini adalah angan-angannya. Garis-garis kecil ini ialah musibah dalam hidupnya. Jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini" (HR. Bukhari).

    Berdasarkan hadits tersebut, akankah anda, sebagai remaja hanya berpikir bahwa kematian masih lama dan haknya orang-orang yang sudah tua dan jompo? Sehingga, hanya memuaskan kesenangan tanpa berbuat kebaikan. Ataukah anda berpikir bahwa kelak bila sudah tua kita akan bertaubat? Astaghfirullah! Semoga kita tidak berpikiran demikian renungan-renungan inilah yang mana agar kita tidak lupa diri ketika hidup didunia. 

    Penulis juga masih ingat ketika masih kecil ada seorang anak dan usianya masih belia bernama Wishnu Kawirian. la adalah dai cilik yang memiliki karisma seperti almarhum KH. Zainuddin MZ (dai kondang), yang berhasil membuat para mustamik terkesima dengan ceramahnya. Namun di usia yang belum sampai 15 tahun, ia sudah dipanggil ke haribaan-Nya. Terkait dengan masalah amal sebelum dijemput ajal, Baginda Rasulullah Saw. bersabda, "Orang yang cerdas adalah orang yang pandai menghisab dirinya di dunia, dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan, orang yang bodoh adalah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya, dan hanya suka berharap kepada Allah tanpa melakukan apa-apa." (HR. Tirmidzi). 

source pic: pexel.com

3. 8 Cara agar Kita Selalu mengingat Kematian

    Ingat mati merupakan sebuah refleksi yang mendalam bagi seseorang agar bisa mengatur masa depannya kelak. Kehidupan di dunia adalah hadiah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada semua umat-Nya. Berbuat baik ialah kewajiban yang diperintahkan oleh-Nya, begitu pula beribadah adalah kewajiban yang harus kita laksanakan tanpa menunda-nunda. Kelebihan dan fasilitas yang diberikan Allah di dunia sebagai sebuah karunia yang harus dan wajib kita salurkan. Akan tetapi, bukan perkara yang gampang untuk selalu mengingat kematian, apalagi ketika kita masih muda. Sebab, disekeliling kita banyak kenikmatan dunia yang membuat kita lupa Tawaran-tawaran duniawi yang membuat kita sangat tidak mungkin untuk meninggalkannya. Bagi orang yang sadar akan kematian, ia tidak akan terpengaruh dengan keadaan, tawaran, dan rintangan apa pun yang menjauhkan dirinya dengan Allah Swt. Ada beberapa cara agar kita tidak lupa diri dan bisa mengingat-ingat kematian, yakni:

• Pertama, ziarah kubur. Mengenai ini, Rasulullah Saw. bersabda, "Berziarah kuburlah kalian, sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ahmad dan Abu Dawud). 
  
• Kedua, menyaksikan mayat ketika dimandikan, dan melihat proses pemandiannya.
• Ketiga, menyaksikan proses sakaratul maut. 
• Keempat, menshalatkan, mengantar, dan ikut menguburkan jenazah. 
• Kelima, membaca al-Qur'an, terutama ayat- ayat yang mengingatkan kepada kematian dan sakaratul maut. 
• Keenam, merenungkan uban dan penyakit yang diderita, karena keduanya merupakan utusan malaikat maut kepada seorang hamba. 
• Ketujuh, merenungkan ayat-ayat kauniyah yang telah disebutkan oleh Allah Swt sebagai pengingat pada kematian, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, dan sebagainya. 
• Kedelapan, menelaah kisah-kisah orang maupun kaum terdahulu ketika menghadapi kematian, dan kaum yang mendapatkan bala' dari Allah Swt.

Itulah beberapa renungan bagi kita yang kami sampaikan agar kita tidak lupa diri dan selalu mengingat kematian bahwa dunia hanya sementara, tidak selamanya. Dan semoga ketika kita kembali kepada-Nya kita termasuk golongan-golongan yang selamat dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.