Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Desainer Fashion Muslim Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang

Desainer Fashion Muslim Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang
Desainer Fashion Muslim Iva Lativah

Profil Desainer Busana Muslim Iva Lativah

    Iva Lativah Thahir adalah satu dari sedikit perancang busana muslimah senior di Indonesia. Menurut Iva, kini perkembangan fashion busana muslim di Indonesia sangat pesat, sangat jauh bila dibandingkan dengan era 70-an dimana perempuan berbusana muslim sangat jarang ditemui. Pada tahun 1994 Iva dan rekan-rekannya mendirikan Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jawa Barat, yang masih eksis mengadakan berbagai kegiatan sampai saat ini. Iva sendiri lebih fokus merancang busana muslim untuk kaum hawa karena menurutnya perempuan memiliki lebih banyak aurat yang harus ditutup, sedangkan kaum laki-laki auratnya lebih sedikit. Busana muslim rancangan Iva sangat kental dengan nuansa Indonesia, tetapi tetap dibuat dengan potongan yang sophisticated. Selain itu baju rancangannya juga selalu dibuat dalam kuantitas terbatas sehingga menimbulkan kesan eksklusif di mata pembelinya. Ia juga seorang desainer fashion muslim yang mendunia yang sangat berpengaruh dalam dunia busana muslim terbilang sudah sangat senior seperti Irna Mutiara apalagi diantara desainer-desainer atau perancang busana muslim Indonesia yang masih muda ternama seperti, Dian Pelangi, Ria Miranda, Jehan, Vivi Zubedii, dll.

Mengembangkan Profesi Sekaligus Syiar Islam

    Untuk mencapai sesuatu keberhasilan tidaklah mungkin diperoleh hanya dengan berpangku tangan atau bekerja seadanya artinya harus mau bekerja keras, berusaha maksimal, bersemangat, banyak belajar dan yakin dengan apa yang dikerjakan akan berhasil, dengan di iringi rasa penuh tanggung jawab. Ketika kerja keras dan usaha yang maksimal telah kita jalani, masih ada hal lain yang tidak bisa diabaikan dan dilupakan oleh manusia untuk mencapai keberhasilan tersebut, yakin berdo’a mengharapkan pertolongan dari Allah SWT. Demikian kunci sukses Hj. Iva Lativah Thahir yang merupakan Owner dari Galeri IVA di dalam menjalani kehidupannya maupun menekuni profesinya sebagai seorang perancang busana muslim.

Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

    “Kita harus selalu berusaha untuk memotivasi diri kita sendiri bahwa kita ini mampu untuk mewujudkan apa yang kita inginkan, tentu saja disamping keinginan dan semangat yang kita punya, kita juga harus punya keterampilan, pengetahuan, wawasan, dan kemauan untuk belajar. Kalau orang lain mampu, kenapa kita tidak?!”, ungkap sosok wanita yang saat ini di percaya pula menjabat sebagai Ketua Umum dari Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jawa Barat, yang selalu ramah dan santun dengan setiap orang.

Menciptakan Busana Muslim yang Santun dan Modis

    Dalam ketentuan agama Islam, setiap wanita muslim diwajibkan untuk menutup auratnya. Dengan mengenakan busana yang sesuai sehingga bagian-bagian tubuh yang seharusnya “tidak dipamerkan” dan tetap tersembunyi. Tentu bagi wanita muslim yang taat, penggunaan busana muslim dalam aktivitas sehari-hari merupakan kewajiban. Apalagi, Indonesia tidak mengenal larangan bagi wanita untuk beraktivitas di luar rumah. Wanita Indonesia bebas melakukan aktivitas seperti bekerja atau sekadar bersosialisasi di luar rumahnya sendiri. Tentu bagi wanita muslim harus pandai-pandai dalam memilih busana yang dikenakannya setiap keluar rumah. Karena syariat Islam mengatur secara ketat, cara berbusana bagi wanita muslim yang benar.

Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah
Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

    Berbeda dengan busana wanita Arab di tempat Islam berasal, model busana wanita muslim Indonesia disesuaikan dengan budaya asli bangsa ini. Berbagai macam rancangan busana wanita muslim mengambil corak dan bahan dasar dari berbagai etnik dan suku bangsa di Indonesia banyak beredar. Padu-padan antara budaya Islam dan adat istiadat lokal menghasilkan paduan yang harmonis tetapi tidak melanggar ketentuan. Salah satu perancang busana muslim handal di Indonesia adalah Hj Iva Lativah atau yang akrab di sapa Iva. Hasil karya wanita asal Bandung ini telah berhasil menembus pasar busana muslim internasional. Artinya, pengakuan terhadap rancangan-rancangan busana muslim yang dihasilkannya bukan hanya di Indonesia tetapi telah diakui dunia. Padahal, semula putri ke-5 pasangan DR. KH. E.Z. Muttaqien dan Siti Syamsiah ini “hanya” melaksanakan amanat agama yang sering disampaikan sang ayah.

Desainer Fashion Muslim Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang
Desainer Fashion Muslim Iva Lativah

“Saya menekuni profesi sebagai perancang busana muslim berdasarkan amanat agama yang sering disampaikan ayahanda perihal perlunya wanita muslimah berbusana muslim. Tetapi saya berpikir, busana muslimah itu harus modis sehingga mampu digandrungi kaum wanita, baik tua maupun muda. Saya mendapatkan kepuasan setelah lebih dari 21 tahun rancangan saya bisa memuslimahkan wanita-wanita muslim dengan menggunakan busana muslim yang santun tetapi tetap modis,” kata wanita yang mengambil namanya sendiri, IVA LATIVAH sebagai merek dagang ini.

    Wanita yang sempat mengenyam pendidikan di Sastra Inggris Universitas Padjadjaran ini, mulai tergugah jiwa wira usahanya setelah melalui gerbang pernikahan. Sebagai ibu rumah tangga biasa istri seorang PNS, ia mulai menata kehidupan dengan berdagang kecil-kecilan. Pada awalnya, lahan bisnisnya adalah teman-temannya sendiri. Seiring dengan perjalanan waktu, ia melebarkan sayapnya hingga mampu memiliki galeri busana sendiri. Bahkan, galerinya bertempat di Bandung dan Jakarta, dengan hasil rancangan busana mampu menembus hingga manca negara.

    “Impian masa kecil saya adalah ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan hidup cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, simple memang. Banyak kenangan yang menjadi motivasi dalam kehidupan ini karena masa kecil yang sangat prihatin di antara 10 bersaudara. Ini menjadi motivasi juga bagi anak-anak dan karyawan saya,” tutur penerima berbagai penghargaan terkait dengan prestasinya dalam rancang busana muslim tersebut, diantaranya Anugerah Citra Perempuan Indonesia (tahun 2002), Penghargaan Indonesia Good Professional Selection, Penghargaan Islamic Award, Penghargaan Jimmy’s Enterprise Mas, Penghargaan International Professional Association (tahun 2005), Penghargaan Indonesian Best Designer Of The Year 2006 dari Yayasan Penghargaan Prestasi Indonesia, Penghargaan Indonesian Best Business & Professional Innovation dari World Achievement Association (tahun 2007) dan masih banyak lagi yang lainnya ini.

    Perempuan kelahiran Bandung, 28 Mei 1958 yang banyak mengikuti fashion show di luar negeri ini, menyatakan bahwa penghargaan masyarakat terhadap apa yang dilakukannya terlalu tinggi. Padahal, masih banyak orang-orang lain dengan karya-karya yang jauh lebih hebat dan lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang telah diperbuatnya. Namun demikian, apresiasi masyarakat tersebut harus tetap dijaga dan dikembangkan dengan sepenuh hati serta keikhlasan.

Minat Perancang Muda

Desainer Fashion Muslim Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang
Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang

    Dalam menjalankan usaha, Hj Iva Lativah Thahir seperti juga para perancang busana lainnya, mendirikan galeri sebagai sarana “memajang” hasil karyanya. Selain di Bandung, Galeri IVA juga terdapat di Jakarta untuk melayani konsumen ibukota. Banyak suka dan duka telah dialami dalam menjalankan usaha tersebut. “Terlebih bila harus mengeksplor rancangan-rancangan baru yang sejalan dengan model busana dunia sehingga busana rancangan saya mampu memenuhi trend dunia. Alhamdulilah rancangan busana muslim rancangan saya mampu memenuhi kebutuhan pasar internasional,” ujar wanita yang sering mengadakan berbagai peragaan busana baik di dalam negeri dan luar negeri seperti, Bali Fashion Weeks, Hongkong Fashion Weeks, Kuala Lumpur Fashion Weeks, Fashion Tendance APPMI Jawa Barat, Myanmar Fashion, Malaysian Islamic Fashion Festival, Maroko Kampoeng Indonesia, Fashion Show di 80th Anniversary Charity Ladies high Tea 2008, Singapore., Cape Town Moslem Fashion Singapore: Ex Chanting Indonesia, Fashion Show di Melbourne, Fashion Show di Brunei dan Fashion Show di Dubai.

    Ke depan, Iva memiliki obsesi untuk menciptakan perancang-perancang muda kreatif. Diharapkan para perancang muda mampu menggunakan bahan dasar hasil produksi budaya masyarakat. Mengingat banyak produk tekstil hasil produksi daerah berdasarkan adat yang memiliki tekstur indah dan langka menunggu dikembangkan lebih lanjut. Iva mengisahkan bahwa dalam 20 tahun terakhir ia telah menggeluti batik, baik tradisional maupun kontemporer dalam rancangannya. Ia juga “memasukkan” kain sutera sebagai bahan utama rancangan-rancangannya. Ia bersyukur, karya-karya rancangan busana yang dihasilkannya sudah “go international”. Rasa syukurnya semakin membuncah, tatkala menyadari bahwa sekarang telah lahir perancang-perancang muda handal yang memiliki tanggung jawab moral, religi, dan budaya nasional.

“Alhamdulilah…. Harapan saya adalah akan menumbuhkan minat generasi muda berikutnya untuk megikuti jejak langkah saya sebagai perancang busana muslimah yang handal dan dihargai di pasar dunia. Tetapi usaha ini adalah usaha yang membutuhkan talenta, sehingga cukup sulit untuk regenerasi maupun kaderisasi. Yang jelas, usaha ini adalah sebuah profesi yang harus dijalankan secara professional. Bagi saya, sepanjang masih mampu dan berkemampuan akan saya tekuni terus sebagai langkah ibadah,” tuturnya.

    Iva yang mendapatkan dukungan penuh dari keluarga ini sangat bersyukur, anak ketiga –Adila Aafiyah- memperlihatkan bakatnya dalam rancang busana. Kesukaan menggambar yang menjadi modal dasar sebagai perancang telah dimiliki siswi SMA Taruna Bakti ini. Sang anak juga mulai banyak bertanya tentang berbagai macam busana rancangan ibunya. “Terkadang saya suka mengajaknya berdiskusi mengenai warna-warni rancangan busana karya saya. Tampaknya dia memiliki talenta yang kuat,” kata wanita yang mendapat dukungan sepenuhnya dari suami tercinta dan dua anak laki-lakinya, yaitu Muhammad Reva, ST., dan Muhammad Faisal, ST.

    Meskipun begitu, Iva tidak memaksakan kehendak bagi masa depan anak-anaknya. Mereka dibebaskan untuk mengembangkan kemampuan berdasarkan bakat atau talentanya masing-masing. Ia bersama sang suami hanya menjadi fasilitator untuk mendukung langkah-langkah yang dilakukan ketiga anaknya. Untuk lebih “mengenal” aktivitas ketiga anaknya, Iva dan keluarga sering melakukan aktivitas bersama-sama sambil mendiskusikan pengalaman mereka di luar rumah. “Terkadang dengan melakukan traveling bersama ke berbagai tempat. Pendidikan anak kita landaskan kepada kemampuannya bukan berdasarkan obsesi kita sebagai orang tua,” imbuh wanita yang murah senyum ini menambahkan.

    Dengan begitu, lanjut Iva generasi muda penerus bangsa secara alamiah akan berkembang. Pada perkembangannya, mereka juga akan memiliki kemampuan untuk memimpin bangsa ini. Yang mana untuk mencapai hal tersebut, seluruh komponen bangsa harus memberikan kepercayaan kepada generasi muda untuk memimpin bangsa dan terus mengawalnya. “Allah Maha Perencana bagi bangsa dan negara tercinta ini,” ujarnya. Hj Iva Lativah menyebutkan bahwa kondisi Indonesia di masa mendatang akan menjadi lebih baik. Dengan kepemilikan atas SDM yang lebih baik dari sekarang ini, nampaknya “Indonesia yang lebih baik” tersebut tidak terbendung. Prioritas di bidang pendidikan dan penciptaan lapangan kerja yang dilakukan pemerintah mempertegas tercapainya tujuan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah prioritas dalam bidang pertanian dan hasil usaha tani serta usaha mikro lainnya.

    “Semua harus didorong untuk pencapaian kesejahteraan dan penghapusan kemiskinan di Indonesia. Insya Allah Indonesia di masa datang akan lebih baik apabila kita semua berpijak kepada asas budaya bangsa dengan dilandasi syariat agama,” tegas perempuan yang kurang memahami masalah politik ini. “Tetapi paling tidak politisi masa depan akan lebih baik dan memiliki tanggung jawab moral yang tinggi terhadap bangsa dan negara,” tambahnya sambil menutup perbincangan di siang hari yang cerah dengan Tim Profil.

Hijab Iva Lativah
Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang

Koleksi Busana Muslim Iva Lathifah

    Desainnya yang berbeda membuat Iva memiliki ciri khas yang berbeda dengan desainer yang lain, berikut beberapa koleksi busana Muslim Iva Lathifah

Koleksi Busana Muslim Iva Lathifah
Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

Koleksi Busana Muslim Iva Lathifah
Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

Koleksi Busana Muslim Iva Lathifah
Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

Koleksi Busana Muslim Iva Lathifah
Jfw 2010 Busana Muslim Karya Desainer Iva Lathifah

Prestasi

  • 2002 : Anugrah Citra Perempuan Indonesia
  • 2005 : Indonesia Good Profesional Selection, Islamic Award, Jimmy’s Enterprise Mas, International Profesional Association
  • 2006 : Indonesian Best Designer Of The Year 2006 oleh Yayasan Penghargaan Prestasi Indonesia
  • 2007 : Indonesian Best Business & Professional Inovation oleh World Achievement Association

CONTACT

IVA LATIVAH
Alamat: Jl. Dederuk No. 6. Bandung / Jl. Suren II No. 11. Jakarta Selatan
Tel: 0811223434
Email: ivalativah_galeri@yahoo.com

Sumber :
http://www.jakartafashionweek.co.id/id/content/designer/iva.lativah/001/004/349
http://wolipop.detik.com/read/2014/02/25/173325/2508134/233/2/hijab-style-cantik-dengan-hanbok-khas-korea-di-koleksi-terbaru-iva-lativah#picmp
http://profilindonesia.com/hj-iva-lativah-thahir.html

Posting Komentar untuk "Desainer Fashion Muslim Iva Lativah Thahir Era 70an-Sekarang"