Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Penciptaan Isa As

Penciptaan Isa As

    Pada saat Malaikat Jibril As. akan menemui Maryam As, persediaan air Maryam As. habis. la kemudian berkata kepada Yusuf, anak pamannya, "Pergilah bersamaku untuk mengambil air." Yusuf menjawab, Aku masih punya persediaan yang akan cukup sampai besok." Maka Maryam As. mengambil bejananya dan pergi sendirian ke sebuah gua. Di sana ia bertemu dengan Malaikat Jibril As. yang telah diserupakan oleh Allah Swt. dalam bentuk manusia sempurna. Kemudian Jibril As. berkata kepadanya, "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kamu untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci." yakni, Awal mula lahirnya Nabi Isa As.

Kisah Penciptaan Isa As

    Maryam As. berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa." Jibril As. berkata, Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci. Maryam As. berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina." Jibril As. berkata, Demikianlah Tuhanmu berfiman, 'Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu merupakan perkara yang (sudah) di putuskan.  

    Ketika Jibril As. mengatakan hal itu, Maryam As. pun berserah diri kepada ketetapan Allah Swt. Maka ditiupkanlah roh ke dalam saku jubahnya lantas Jibil As. meninggalkannya dan Maryam As. pun mengandung Al-Masih. Kemudian Maryam As. mengisi bejananya dan kembali ke tempatnya. Sedangkan pada masa itu tidak ada Seorang pun yang paling tekun beribadah, Kecuali Maryam As. dan anak pamannya Yusuf An-Najjār (tukang kayu).   

Kisah Penciptaan Isa As

    Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Dia berkata, "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?". Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (lnjil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." (QS Maryam, 19: 29-31).

    Ketika kaum Maryam meragukan kebenaran Maryam dan mengingkari apa yang terjadi pada dirinya, seraya berkata kepadanya sekehendak mereka, dengan melemparkan fitnah dan menuduhnya berdusta, padahal ketika itu dia sedang berpuasa. Maka Maryam mengalihkan pembicaraan kepada Isa dan mengisyaratkan mereka untuk berdialog dan berbicara dengannya. Lantas mereka berkata dengan sangat marah kepada Maryam karena menganggap bahwa dia mempermainkan mereka, Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang  masih dalam ayunan ?, "Bisakah anak kecil yang masih dalam gendongan ini bicara?"

    Maka, "Dia (Isa) berkata "Sesungguhnya aku hamba Allah." Kalimat pertama yang dia ucapkan ini ialah menyucikan Tuhannya, dan membebaskan-Nya dari tuduhan memiliki anak serta menetapkan bahwa dirinya beribadah kepada Allah. Selanjutnya Isa berkata, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, Perkataan ini untuk membebaskan ibunya dari tuduhan keji yang dilontarkan oleh mereka. Menurut Nauf Al-Bakali, "Ketika mereka menuduh Maryam, Isa sedang menyusu padanya, lalu dia mencabut mulutnya dan bersandar pada lambung ibunya yang sebelah kiri seraya berkata kepada mereka (sebagaimana yang disebutkan pada ayat ini)." "Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada" Menurut Mujahid, Amr bin Qais dan Ats-Tsauri maksudnya ialah dijadikan sebagai guru yang mengajarkan kebaikan.

    lbnu Jarir meriwayatkan dari Wuhaib bin Al-Ward Maula bani Makhzum, dla mengatakan bahwa seorang yang berilmu bertemu dengan orang yang lebih tinggi ilmunya, maka dia berkata kepadanya, "Semoga dia bertemu Allah merahmatimu! Lantas bertanya, "Apa yang mesti aku tampakkan dari amalku? orang yang lebih tinggi ilmunya menjawab, "Menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebab hal itu merupakan agama Allah yang dibawa oleh para nabi kepada hamba-hamba-Nya." Para ulama fikih sepakat bahwa makna mubārakan pada ayat ini ialah menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran di mana pun berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup." Hal ini sebagaimana diperintahkan kepada Muhammad Saw. (dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.). (QS Al-Hijr, 15: 99). Yakni senantiasa melaksanakannya sampal tiba kematian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Malik bin Anas. (Ibnu Kašir, Tafsirul Qurani'l Azimi, Jilid 9, 1421 H/2000 M: 241-243).

Dari Abu Hurairah Ra., dia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, 

"Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah hingga susu kembali ke dalam kantungnya. Dan tidak akan berkumpul menjadi satu debu di jalan Alah dengan asap api neraka. " (HR Tirmizi).

Hadits di atas memberikan beberapa faedah diantaranya:

(a) Menangis karena takut kepada Allah akan membangkitkan istiqamah, sebab hal itu akan menjauhkan dari api neraka.

(b) Keutamaan jihad di jalan Allah Swt. (Dr. Mustafa Sa'id Al-Khin, Nuzhatul Muttaqina Syarhu Riyãdis Sālihina, Juz 1, 1407 H/1987 M: 403).

Dari lbnu Abbās Ra. dari Nabi Saw. bahwa beliau bersabda, Allah Swt. berfirman, 

"Sesungguhnya keturunan Adam As. telah mendustakan Aku padahal mereka sama sekali tidak berhak melakukannya. Mereka mencela-Ku, padahal mereka tidak berhak untuk mencela-Ku. Kedustaan yang mereka perbuat terhadap-Ku, mereka menganggap Aku tidak mampu menciptakan kembali sebagaimana Aku menciptakan sebelumnya. Adapun celaannya kepada-Ku, mereka mengatakan bahwa Aku mempunyai anak. Mahasuci Aku, sama sekali Aku tidak mengambil istri dan tidak mempunyai anak." (HR. Bukhāri, Shahihu'l Bukhāri, 1400 H, Jilid 3, No. Hadits, 4482: 192).

Hikmah dan Pelajaran 

Maryam As. merasa terkejut ketika mendengar dirinya akan dianugerahi seorang anak, bagaimana mungkin ia dapat mengandung atau melahirkan seorang anak padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhnya. Malaikat Jibril As. berusaha menenangkan Maryam As. dari keterkejutannya itu dengan mengatakan, "Seperti itulah yang dikehendaki oleh Tuhannya." Bagi Allah Swt., penciptaan janin di dalam perut Maryam As. merupakan hal yang teramat mudah, karena Allah Swt. mampu melakukan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. Allah Swt. telah menciptakan Adam As. tanpa seorang laki-laki sebelumnya dan tanpa seorang perempuan. Allah Swt. menciptakan Hawa As. hanya dengan seorang laki-laki saja, Isa As. diciptakan tanpa ada seorang laki-laki, dan Allah Swt menciptakan manusia lainnya dari laki-laki dan perempuan. 

Sumber:

(Abu'l Fidā Al-Qurasy,  Qisaşu'l Anbiyā, 1417 H/1977 M: 696).

(lbnu Asir Al Jazari, Al-Kamil fit Tarikhi, Jilid 1: 237).

Posting Komentar untuk "Kisah Penciptaan Isa As"