Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yusuf As Memberikan Bajunya untuk Sang Ayah

Yusuf As Memberikan Bajunya untuk Sang Ayah

    Setelah anak-anak Yaqub As. kembali dari Mesir, ia memerintahkan kepada agar pergi lagi ke Mesir untuk mencari kabar tentang Yusuf As. dan saudaranya (Bunyamin). Mereka pun pergi lagi ke Mesir dan menemui Yusuf As. Mereka berkata, "Wahai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga (sedikit), maka penuhilah jatah gandum) untuk kami, bershadaqahlah kepada kami (lebih dari barang tidak berharga yang kami bawa sebagai penukar ini) mereka Ada juga yang mengatakan, "Terimalah barang ini untuk ditukar dengan saudara kami."

Yusuf As Memberikan Bajunya untuk Sang Ayah
gambar: pinterest.com

    Pada saat Nabi Yusuf As. mendengar perkataan mereka, luluhlah hatinya sehingga berderai air matanya. Beliau pun lalu membuka indentitas yang sebelumnya dirahasiakan. Dikatakan pula bahwa Yusuf As. membuka identitasnya itu kepada mereka karena ayahnya menulis surat saat diberitakan bahwa Bunyamin telah mencuri. Adapun isi surat itu; "Dari Yaqub As. Israil bin Ishaq bin Ibrahim Khalilullah kepada menteri Mesir yang tegas, yang adil. Amma ba'du, sesungguhnya kami sekeluarga dilanda kesengsaraan, kakekku (lbrahim As) kedua tangan dan kaki diikat lalu dilemparkan kedalam api namun Allah As. menjadikannya sebagai pendingin dan penyelamat. Ayahku (Ishaq As.), kedua tangan dan kakinya diikat lalu diletakkan pisau di atas lehernya untuk disembelih. Namun, Allah Swt. memberikan gantinya.

    Adapun aku mempunyai anak laki-laki yang paling kucintai dari anak-anakku yang lainnya. la ke pergi bersama saudara-saudaranya ke suatu tempat. Ketika mereka kembali yang dibawa hanya bajunya dalam keadaan berlumuran darah. Mereka mengatakan, Serigala telah memakannya.' Anakku yang lainnya, saudara sekandungnya, aku diminta untuk merelakannya pergi bersama mereka. Ketika kembali mereka seraya mengatakan, Dia mencuri dan Anda yang menahannya. Padahal aku sekeluarga tidak pernah mencuri dan tidak juga melahirkan seorang pencuri Jikalau mau, kembalikanlah dia kepadaku, bila tidak aku akan berdoa untukmu agar hal ini teralami oleh anak-anakmu."

    Setelah Yusuf As. membaca surat itu Yusuf As, tidak mampu lagi menahan tangisnya. la pun membuka identitasnya kepada mereka seraya berkata, .Tahukah kamu (kejelekan) apa yang telah kamu perbuat terhadap Yusuf dan saudaranya karena kamu tidak menyadari (akibat) perbuatanmu itu? Mereka berkata, "Apakah engkau benar-benar Yusuf?" Dia (Yusuf As.) menjawab, "Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sungguh, Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami".

    Setelah itu, Yusuf As. bertanya kepada mereka tentang ayahnya. Kata mereka, "Setelah kehilanganmu, mata beliau buta karena kesedihannya." Nabi Yusuf As. berkata, "Pergilah dan bawalah baju gamisku ini, usapkanlah kepada muka ayahku pastilah niscaya ia akan dapat melihat kembali. Bawalah keluargamu semuanya ke sini." 

Yusuf As Memberikan Bajunya untuk Sang Ayah
gambar: pinterest.com

    Maka, Yahuda mengatakan, "Aku yang akan pergi dan membawanya karena aku yang membawa baju ini dahulu dengan dilumuri darah. Akulah yang mengatakan kepadanya bahwa serigala telah memakannya, maka akan kukabarkan kepadanya bahwasannya Yusuf masih hidup." Maka, Nabi Yaqub As. sangat bergembira dengan berita itu. Menurut pendapat lain, cerita ini di ragukan kebenarannya karena menyebutkan bahwa yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim As. adalah bapaknya Nabi Yaqub As, yaitu Ishaq As. Padahal, riwayat dari Nabi Saw, menyebutkan, bahwa yang akan disembelih itu adalah Nabi Ismail As. Adapun orang-orang Yahudi mengingkari hal ini, karena mereka iri dengan kemuliaan yang Allah Swt. berikan kepada ketururunan Nabi Ismail As yaitu bangsa Arab.) (Ibnul Ašir Al-Jazari, Al-Kamil fit Tārikhi, Jilid 1: 116-117).

Kisah Sebelumnya, Yusuf kecil yang dulu dibuang oleh saudara-saudaranya 

Dari Abu Abdullah Thariq Bin Usyaim Ra., dia berkata, Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, 

"Barangsiapa mengucapkan tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, dan mengkufuri sesuatu yang disembah selain Allah, maka telah haram harta dan darahnya, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah." (HR Muslim).

Hadits ini memberikan beberapa faedah diantaranya: 

a. Syarat tauhid adalah berlepas diri dari perkara yang disembah selain Allah Swt. dan kufur kepada thaghut.

b. Seorang muslim itu terlindungi darah, harta, dan kehormatannya. Dia tidak boleh dizalimi dan dianiaya.

c. Menetapkan hukum berdasarkan perkara yang tampak. (Abu Usamah Salim bin idul Hilali, Bahjatun Nazirina, Jilid 1, t.t.; 461).

Dari Abu Hurairah Ra. berkata, "Rasulullah Saw. bersabda, 

"Siapa yang pernah berbuat aniaya (zalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apa pun, hendaklah dia meminta dihalalkan (maaf pada hari ini (di dunia), sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika tidak dia lakukan, maka (nanti pada hari Kiamat) bila dia memiliki amal saleh akan diambil darinya sebanyak kezalimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi, keburukan saudaranya yang dizaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya". (HR Bukhãri, Sahihu'l Bukhāri, Juz 2, No. Hadits 2449, 1400 H: 192, ).

Hikmah dan Pelajaran

    Sesungguhnya segala sesuatu kebaikan baik di dunia maupun di akhirat adalah buah dari ketakwaan dan kesabaran. Tidak ada balasan yang diterima bagi orang yang bertakwa dan bersabar kecuali balasan yang terbaik,  Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. 

    Selayaknya bagi seorang hamba bila diberi suatu kenikmatan-setelah sebelumnya berada dalam kesusahan dan kesulitan mengingat kembali hal-hal yang sudah berlalu. Hal ini tiada lain kecuali untuk membesarkan kenikmatan-Nya yang sedang dirasakan, serta memperbanyak syukurnya Kepada Allah; Dan sesungguhnya Tuhan ku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun (padang pasir setelah setan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Inilah diantara keutamaan Yusuf As. (Abdurrahman An-Najdi, Taisirul Manan fi Qasaşil Quran 1429 H,: 243).

Posting Komentar untuk "Yusuf As Memberikan Bajunya untuk Sang Ayah"